Loading...
 
 
read-more

RAKORNAS BAKTI BCA 2024 MELIBATKAN 26 DESA WISATA BINAAN DAN MITRA BAKTI BCA SELURUH INDONESIA

Bertempat di Solo tepatnya di Tawangmangu, Jawa Tengah yakni di Hotel Nava yang berada di Jl. Grojogan sewu Pintu II Ngunut Lor, RT.4/RW.6, Tawangmangu, Kec.Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Desa Wisata Taro dipanggil dan ditugaskan dua orang yakni Ketua Pokdarwis Desa Wisata Taro I Wayan Gede Ardika, SE dan IT Desa Taro yang sekaligus juga Pokdarwis Desa Wisata Taro I Made Suparsa, S.Kom. Keberangkatan kali ini pada tanggal 4 Pebruari 2024 dan kegiatan dimulai tanggal 5 dan 6 Pebruari 2024 dan berakhir tanggal 7 Peberuari 2024.


Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional ini merupakan yang ketiga semenjak Desa Wisata Taro menjadi Juara Satu Lomba Desa Wisata Nusantara pada tahun 2021. Dan juga Desa Wisata Taro sebagai Desa Binaan Bakti BCA yang berhasil lolos menjadi Best Tourism Village mewakili Indonesia bersama Desa Bilebante Lombok dalam ajang international yakni Best Tourism Village UNWTO. Dan kegiatan Rakornas kali ini dihari pertama diisi dengan diskusi tentang lingkungan, pembinaan desa wisata dan penguatan UMKM di masing-masing Desa Wisata. Koordinasi rutin tahunan atas hasil pembinaan tahun 2023 dan rencana pembinaan tahun 2024. Pengayaan akan praktik Pariwisata Berkelanjutan meliputi tata kelola yang bertanggung jawab, ekonomi kreatif secara berkelanjutan, sosial budaya dalam upaya pelestarian warisan nusantara, gerakan peduli dan berbudaya lingkungan, Benchmarking dan Engagement 


Acara talkshow atau diskusi kali ini dihari pertama di moderasi oleh Pak Reza dari Caventer Indonesia, Mas Demi dari Desa Wisata Wukirsari dan I Wayan Gede Ardika dari Desa Wisata Taro juga sebagai moderator dalam sesi diskusi tersebut. Opening Remarks oleh Bapak A. Widodo Mulyono selaku Direktur BCA dan Bapak Sandiaga Uno selaku Menparekraf, Ibu Hera F. Haryn – EVP BCA, Ibu Happy Salma – Pelaku Seni dan Budaya, Direktur Tata Kelola Destinasi- Kemenparkeraf, Ibu Evi Novianti – Head of Sustainable Tourism Universitas Padjadjaran yang dimoderasi oleh Bapak Hanif dari Desa Wisata Institute.

Kemudian narasumber berikutnya adalah Ibu Ade Noerwenda yaitu Sharing/Talkshow Sosial budaya dalam upaya pelestarian warisan nusantara yang dimoderasi oleh Bapak Demy R dari Desa Wisata Wukirsari. Kemudian Bapak PandhuUtama dari Tik Tok dan Travel Vlogger Marischka Prudence Sharing/Talkshow Ekonomi kreatifsecara berkelanjutan dimoderasi oleh Bapak Reza Permadi dari Caventer. Bapak Haris Iskandar dari Jejak.in dan Ibu Marta Muslin SH, MM Sharing/Talkshow Gerakan peduli dan berbudaya lingkungan yang dimoderasi oleh Bapak I Wayan Gede Ardika dari Desa Wisata Taro. Perwakilan Bank Indonesia dan Divisi Bisnis Komersial & SME BI Sharing Si Apik Bank Indonesia serta Solusi Pembiayaan UMKM BCA.


Dan di malam hari pertama diadakan pementasan tarian nusantara yang dibawakan oleh perwakilan dari masing-masing Desa Wisata yang berkolaborasi dalam pilihan tarian nusantara yang ditentukan panitia. Ini mengindikasikan bahwa nusantara memiliki kekayaan dan keanekaragaman budaya yang sangat luar biasa dan tentunya sangat relevan dengan pengembangan dan eksistensi Desa Wisata kedepannya.

Kemudian di hari kedua yakni 6 Pebruari 2024 dilanjutkan dengan Benchmarking di Rumah Atsiri. Rumah Astiri Indonesia merupakan kawasan edu rekreasi terkait aromatik wellness dan minyak atsiri. Kawasan wisata ini merupakan wisata terintegrasi dengan tanaman aromatik, fasilitas laboratorium/penelitian, rumah produksi, pusat pelatihan, museum, restoran, toko dan butik, maupun fasilitas MICE (meeting, incentives, conferences, and exhibitions). Tempat ini mengembangkan kekayaan aroma Indonesia melalui berbagai macam produk turunan minyak atsiri.

Seratus tanaman beraroma wangi ditanam berjajar di Rumah Atsiri di Desa Plumbon Kecamatan Tawangmangu Karanganyar. Objek eduwisata yang berada di kaki Gunung Lawu ini berdiri di bekas pabrik minyak wangi yang diinisiasi Presiden Soekarno pada 1963. Atsiri merupakan minyak hasil penyulingan dari tanaman yang menghasilkan aroma khas. Minyak atsiri dapat ditemukan di kulit, buah, bunga, daun, getah, rimpang, akar, biji, bahkan di batang tanaman.

Berbagai jenis tanaman yang mengeluarkan aroma khas tersebut ada di Rumah Atsiri Indonesia. Terbagi dalam 5 gedung, meliputi museum, greenhouse, toko, area produksi dan lobi, seluruh bangunan itu dikembangkan menjadi objek wisata unggulan di Tawangmangu dengan tetap mempertahankan keaslian bangunan. Kemudian kita juga diajak untuk melakukan proses pembuatan batik tulis solo. Semua berkesempatan untuk mencoba membuat batik tulis diatas kanvas dan nantinya dijadikan cinderamata untuk dibawa pulang oleh masing-masing pengunjung.


Diharapkan semua Desa Wisata binaan Bakti BCA bisa mendapatkan inspirasi dalam edukasi kunjungan kali ini di Rumah Atsiri untuk dikembangkan di Desa Wisatanya masing-masing.

Kemudian ditanggal 7 Pebruari 2024 semua perwakilan Desa Wisata binaan dan mitra Bakti BCA kembali pulang ke Desanya masing-masing.