Loading...
 
 
read-more

Pokdarwis Desa Wisata Taro Matangkan Strategi Menuju The Best Tourism Village dan ITB Berlin 2025

Taro, 4 Februari 2025 – Aula Rapat Kantor Desa Taro menjadi saksi dari langkah strategis Desa Wisata Taro dalam memperkuat eksistensinya di panggung pariwisata global. Rapat Pokdarwis yang berlangsung pada hari Selasa ini dibuka secara resmi oleh Perbekel Desa Taro, menandai dimulainya diskusi penting yang dimoderatori oleh Ketua Pokdarwis Desa Wisata Taro, I Wayan Gede Ardika, SE. Turut hadir dalam agenda ini Pendamping Desa Wisata Taro, I Ketut Swabawa, CHA, serta perwakilan dari berbagai komponen pariwisata yang tergabung dalam ekosistem wisata Desa Taro.


Menyongsong Mentoring PBB UNWTO untuk Menjadi The Best Tourism Village

Desa Wisata Taro telah mencatat prestasi gemilang dengan lolos dalam program Best Tourism Village (BTV) Upgrade Program dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNWTO. Keberhasilan ini membuka peluang besar bagi Taro untuk mendapatkan mentoring eksklusif sebagai bagian dari langkah menuju The Best Tourism Village.

Dalam rapat ini, Ketua Pokdarwis memaparkan rundown acara mentoring yang akan berlangsung pada 9 Februari 2025, memastikan seluruh elemen desa siap menyambut kesempatan emas ini. Evaluasi kesiapan serta persiapan teknis menjadi topik utama, guna memastikan bahwa seluruh aspek—dari fasilitas hingga sumber daya manusia—dapat memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh UNWTO.


Menembus Pasar Global: Evaluasi Paket Wisata untuk ITB Berlin 2025

Salah satu agenda krusial dalam rapat ini adalah evaluasi paket wisata yang akan dipromosikan di ITB Berlin Jerman, pameran pariwisata terbesar di dunia. Dengan positioning sebagai An Eco-Spiritual Destination, Desa Wisata Taro menekankan keunikan pengalaman wisata berbasis alam dan spiritualitas yang telah menjadi identitas desa ini.


Paket-paket yang akan dirilis pada tahun 2025 dibahas secara mendalam, termasuk penyesuaian terhadap tren pasar wisatawan internasional. Dengan tingkat keterlibatan masyarakat yang sangat kuat, Desa Wisata Taro memastikan bahwa produk wisata yang ditawarkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga mencerminkan nilai budaya dan filosofi lokal.


Penguatan Infrastruktur dan Aksesibilitas Wisata

Isu infrastruktur menjadi perhatian utama dalam sesi diskusi. Ketua Pengelola Semara Ratih mengusulkan agar dilakukan penataan tiang listrik dan telepon yang masih mengganggu estetika kawasan wisata. Selain itu, akses menuju Delodsema Village juga dibahas, dengan rencana membangun jalur pejalan kaki sehingga kendaraan hanya dapat melintas di bagian belakang permukiman warga.