Loading...
 
 
read-more

Kemenpar Pastikan Libur Nataru 2024/2025 Aman dan Nyaman Surat Edaran Menpar Jadi Panduan Nasional

Taro - Bali, 29 Desember 2024 – Menjelang puncak perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah mengeluarkan panduan strategis berupa Surat Edaran Menteri Pariwisata Nomor SE/1/PP.03.00/MP/2024. Diterbitkan pada 4 Desember 2024, surat edaran tersebut menyerukan langkah-langkah antisipatif untuk menjamin wisatawan menikmati pengalaman berwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan di seluruh destinasi pariwisata Indonesia.


Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Made Ayu Marthini, mengungkapkan bahwa surat edaran tersebut disampaikan kepada gubernur, bupati/wali kota, pengelola daya tarik wisata, pelaku usaha pariwisata, asosiasi, hingga stakeholder pariwisata lainnya. “Musim liburan akhir tahun adalah momen penting. Diperlukan langkah-langkah kolektif untuk memastikan kebersihan, kenyamanan, dan keamanan wisatawan di destinasi pariwisata,” kata Marthini.

Bali Jadi Sorotan Utama

Sebagai lokomotif pariwisata nasional, Bali diproyeksikan menjadi tujuan utama wisatawan domestik maupun mancanegara. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, memastikan Bali telah siap menyambut lonjakan wisatawan hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sebagai destinasi pariwisata dunia, kami selalu bersiap menghadapi momen besar seperti Nataru. Berbagai langkah telah kami tempuh, termasuk optimalisasi Satuan Tugas Tata Kelola Pariwisata sesuai Surat Keputusan Gubernur Nomor 264/03-L/HK/2023,” ujar Tjokorda. Selain itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi tata tertib wisatawan, memantau kapasitas kunjungan di destinasi utama, serta mengadakan evaluasi berkala.


Mitigasi dan Pengelolaan di Bali

Untuk mengantisipasi potensi permasalahan, Bali telah merancang berbagai langkah mitigasi, seperti:

  1. Pembukaan Posko Nataru di titik strategis seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, dan kawasan wisata utama seperti Bedugul, Kuta, serta Ubud.
  2. Manajemen dan rekayasa lalu lintas, bekerja sama dengan Polda Bali, Satlantas, dan Dishub Provinsi Bali, untuk mengurai kemacetan akibat kepadatan kendaraan.
  3. Penyiapan sarana kesiapsiagaan cuaca buruk dan bencana alam, termasuk kolaborasi dengan BNPB dan BMKG untuk memantau kondisi cuaca secara real-time.
  4. Pengelolaan kapasitas wisatawan, guna mencegah penumpukan di destinasi utama.

“Persiapan ini kami lakukan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Harapannya, momen Nataru kali ini berjalan lancar tanpa kendala besar,” tambah Made Ayu Marthini.


Penerapan Standar CHSE

Selain mitigasi teknis, Kemenpar menekankan pentingnya penerapan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) di setiap destinasi dan usaha pariwisata. Standar ini menjadi jaminan kualitas layanan sekaligus upaya menciptakan lingkungan wisata yang ramah bagi wisatawan.

Koordinasi Lintas Sektor untuk Pariwisata Berkelanjutan

Surat edaran Menpar juga mendorong penguatan sinergi lintas sektor. Kemenpar bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait, seperti BNPB, kepolisian, dan TNI, untuk memastikan keamanan dan kelancaran aktivitas wisata. “Kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan tangguh menghadapi berbagai tantangan,” jelas Marthini.

Proyeksi Lonjakan Wisatawan

Diperkirakan pergerakan wisatawan domestik selama libur Nataru mencapai 78 juta hingga 100 juta orang, sementara wisatawan mancanegara diproyeksikan mencapai 1 juta hingga 1,3 juta orang. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi sektor pariwisata Indonesia.

Komitmen Bersama untuk Libur Nataru Berkualitas

Dengan berbagai langkah strategis dan panduan yang telah diterbitkan, Kemenpar optimistis momentum libur Nataru 2024/2025 dapat berjalan lancar. I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, menegaskan bahwa libur akhir tahun adalah kesempatan emas untuk mempromosikan citra pariwisata Indonesia.

“Kami menginginkan setiap wisatawan pulang dengan cerita indah dan kenangan positif. Dengan pelayanan prima, destinasi yang aman, dan pengelolaan yang profesional, kami yakin pariwisata Indonesia akan terus tumbuh sebagai pilihan utama, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” pungkasnya.


Reporter : Dueg Creative