Study Tiru BPD Desa Tista ke Desa Taro Meningkatkan Peran BPD dalam Pembangunan Desa Berkelanjutan
Taro, 29 November 2024 – Dalam rangka memperkuat peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam mendorong pembangunan desa yang lebih progresif, Desa Tista melaksanakan kegiatan Study Tiru ke Desa Taro, yang dikenal sebagai salah satu desa tertua di Bali dengan keberhasilan dalam mengelola potensi eko wisata dan spiritual. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Peran BPD untuk Meningkatkan Pembangunan Desa di Desa Tista”, yang bertujuan untuk mempelajari dan mengadopsi praktik terbaik dalam tata kelola desa yang sudah berhasil diterapkan di Desa Taro.
Delegasi dari Desa Tista yang hadir dalam kegiatan ini terdiri dari anggota BPD, pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), perangkat desa, pendamping desa, serta Perbekel Desa Tista, I Made Suardana Putra. Mereka disambut dengan hangat oleh jajaran Desa Taro yang diwakili oleh Ketua BPD Desa Taro, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Taro, serta Direktur Bumdes Sarwada Amertha.
Diskusi Mendalam tentang Peran BPD dalam Pembangunan Desa
Kegiatan dimulai dengan sambutan dan diskusi yang berlangsung di aula rapat Kantor Desa Taro. Ketua BPD Desa Taro memaparkan berbagai strategi dan kebijakan yang telah diterapkan untuk mendukung pembangunan desa yang berbasis pada potensi lokal. Beliau juga menjelaskan pentingnya peran BPD dalam merancang kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap proses perencanaan pembangunan.
Dalam sesi ini, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Taro turut memberikan wawasan terkait pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. Beliau menjelaskan bagaimana Desa Taro berhasil mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan spiritual dalam pengembangan objek wisata, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Sementara itu, Direktur Bumdes Sarwada Amertha berbagi pengalaman terkait pengelolaan Bumdes yang sukses, yang tidak hanya berdampak pada perekonomian desa, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui berbagai unit usaha yang dikelola dengan prinsip keberlanjutan.
Kunjungan ke Obyek Wisata Lembu Putih Taro
Setelah diskusi, rombongan Desa Tista diajak mengunjungi Obyek Wisata Lembu Putih, salah satu destinasi unggulan yang mencerminkan konsep eko wisata spiritual Desa Taro. Para peserta mendapatkan penjelasan langsung mengenai bagaimana pengelolaan wisata di Desa Taro berfokus pada pelestarian alam dan budaya, serta bagaimana wisatawan dapat merasakan kedamaian spiritual di tengah keindahan alam yang masih terjaga.
Makan Siang Bersama: Simbol Silaturahmi dan Refleksi Pembelajaran
Kegiatan ditutup dengan makan siang bersama di kawasan Obyek Wisata Lembu Putih, di mana peserta memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dan mempererat hubungan antar desa. Momen ini juga digunakan untuk merefleksikan berbagai pembelajaran yang didapat selama kegiatan dan merumuskan langkah-langkah ke depan untuk mengimplementasikan hasil dari Study Tiru tersebut.
Perbekel Desa Tista, I Made Suardana Putra, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas sambutan hangat dari Desa Taro. “Kami sangat terinspirasi oleh cara Desa Taro mengelola potensi lokalnya dengan bijak, mengintegrasikan aspek budaya, spiritual, dan ekonomi. Kami berharap dapat membawa pulang ilmu dan praktik yang dapat memperkuat pembangunan di Desa Tista,” ujarnya.
Harapan dan Komitmen untuk Pembangunan Berkelanjutan
Melalui kegiatan ini, Desa Tista diharapkan dapat mengadopsi dan mengimplementasikan berbagai strategi dan praktik terbaik yang telah terbukti sukses di Desa Taro. Sinergi antara kedua desa ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dan pembelajaran antar-desa dapat memperkuat kapasitas pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menciptakan desa yang berdaya saing di masa depan.
Dengan semangat sinergi dan inovasi, Desa Tista berkomitmen untuk melanjutkan langkahnya dalam mengembangkan potensi lokal, memperkuat peran BPD, dan membangun desa yang mandiri, berkelanjutan, dan lebih sejahtera.