Loading...
 
 
read-more

REFRESHING KADER POSYANDU DESA TARO


Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak’ Kader Posyandu Desa Taro mengikuti kegiatan refreshing kader posyandu yang dilaksanakan oleh Puskesmas Tegallalang II pada senin, 09 Oktober 2023. Refreshing kader posyandu adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa bersama Puskesman Tegallalang II. Refreshing kader kali ini di laksanakan di Aula Rapat Kantor Desa Taro.


Refreshing Kader Posyandu dihadiri oleh Perbekel Taro Bapak I Wayan Warka selaku Pemerintah Desa Taro yang juga sekaligus membuka acara atau kegiatan refreshing kali ini, Bapak I Nyoman Wijaya selaku Pj. UKM Esensial Puskesmas Tegallalang II bersama jajarannya dan sebanyak 75 Kader Posyandu Sedesa Taro. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serta kemampuan para kader dalam hal meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu di Desa Taro khususnya.


Kegiatan ini diawali dengan pre-test dan juga post-test terhadap seluruh Kader Posyandu yang ada. Adanya pretest memberikan gambaran pengetahuan masing-masing pribadi kader sehingga dapat dilakukan input yang variatif terhadap masing-masing individu sesuai hasil evaluasi.

Seusai acara dibuka oleh Perbekel Taro, dilanjutkan dengan sambutan atau prakata dari Pj. UKM Puskesmas Tegallalang II. Kemudian penyampaian materi oleh Tim Puskesmas Tegallalang II terkait PBHS Rumah Tangga, Administrasi Posyandu, Desa Ramah Anak, Penanggulangan dan Pencegahan Rabies dan materi atau pembahasan terakhir yaitu Edukasi Gizi dan Stunting.

PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, ada 6 (enam) dari 12 (dua belas) indikator SPM yang sekaligus menjadi indikator PHBS. 

Manfaat PHBS di Rumah Tangga adalah setiap anggota keluarga dapat terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat, sehingga meminimalkan masalah kesehatan dan tidak mudah terkena penyakit. Penerapan PHBS di rumah tangga akan menciptakan keluarga sehat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas keluarga. 

Kriteria Rumah Tangga sehat yaitu:

  1. Jika ada ibu bersalin, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan), Jika dalam Rumah Tangga ada balita, maka: 
  2. Memberikan ASI eksklusif pada bayi, dan 
  3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan, 
  4. Menggunakan air bersih, 
  5. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, 
  6. Menggunakan jamban, 
  7. Memberantas jentik di rumah, 
  8. Makan sayur dan buah setiap hari, 
  9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari, 
  10. Tidak merokok di dalam rumah. Rumah tangga berperan penting dalam proses awal pembentukan perilaku, yang diperoleh melalui proses komunikasi dan interaksi antar anggota keluarga.

Indikator yang digunakan dalam PHBS merupakan upaya dari pencegahan penyakit menular (indikator perilaku mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat; dan memberantas jentik nyamuk) dan penyakit tidak menular (indikator mengonsumsi buah dan sayur; melakukan aktivitas fisik; dan tidak merokok dalam rumah), serta upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak (indikator persalinan dengan tenaga kesehatan, memberikan ASI eksklusif, dan menimbang balita).

Informasi yang bisa kita dapatkan dari PHBS di rumah tangga cakupannya yakni indikator sumber air bersih, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, Buang Air Besar (BAB) di jamban, melakukan penimbangan balita, memberikan ASI eksklusif pada bayi, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan melakukan cuci tangan dengan benar. Dua indikator lainnya yang memiliki nilai sangat rendah, dibawah nilai indeks PHBS, yakni indikator tidak merokok di dalam rumah dan konsumsi sayur dan buah setiap hari.

Desa Layak Anak (DLA)

Kemudian materi berikutnya dibahas mengenai Desa Layak Anak. Mengacu pada Peraturan Presiden RI Nomer 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak.dan sesuai dengan Perda Bali Nomer 6 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Peraturan Bupati Gianyar Nomor 18 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak. Desa Layak Anak bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak secara maksimal dan benar sehingga kelak anak-anak akan menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi.

Rabies

Kemudian Materi dilanjutkan tentang Rabies. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies bahwa rabies merupakan penyakit menular yang dapat menyerang susunan syaraf pusat semua jenis hewan berdarah panas dan manusia yang tertular oleh virus rabies. 

Penyebab Rabies

Rabies disebabkan oleh virus RNA dari famili Rhabdoviridae dan genus Lyssavirus. Virus ini menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi yang masuk ke tubuh melalui gigitan atau kontak langsung dengan luka terbuka atau selaput lendir.

Hewan paling umum yang terinfeksi adalah anjing, dan sebagian besar kasus rabies pada manusia di dunia disebabkan oleh gigitan anjing. Namun, hewan liar seperti rubah, serigala, rakun, dan kelelawar juga bisa menjadi vektor penularan virus ini.

Cara Pencegahan

Pencegahan sangat penting untuk dapat melindungi diri sendiri dan hewan peliharaan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah penularan rabies: 

  1. Vaksinasi: Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksin rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh dokter hewan. Vaksinasi pada hewan peliharaan merupakan langkah pencegahan utama terhadap rabies.
  2. Hindari kontak dengan hewan liar: Hindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi rabies. Jangan mengganggu kelelawar yang terlihat sakit atau terluka.
  3. Tindakan pascagigitan: Jika digigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir, kemudian hubungi pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis segera.

Pertolongan Pertama

Sebagian besar kematian akibat rabies disebabkan oleh keterlambatan dalam membawa pasien ke fasilitas kesehatan. Keterlambatan ini mungkin dipicu oleh pemikiran bahwa luka yang mereka dapatkan hanya gigitan kecil dan tidak berdarah.

Jika anda tergigit hewan dengan indikasi rabies, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu dengan cara sebagai berikut:

  1. segera cuci luka bekas gigitan dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit dengan air sabun
  2. Jika terdapat pendarahan, maka tekan bagian luka dengan kain bersih, tissue atau kasa untuk menghentikan pendarahan
  3. Segera ke rumah sakit untuk bisa mendapatkan pertolongan lebih lanjut dan bisa mendapatkan vaksin antirabies (VAR) serta serum antirabies (SAR) sesuai dengan indikasi.

Stunting

Apa itu Stunting? Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Mencegah Stunting pada Anak

  1. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan
  2. Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala
  3. Mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD)
  4. Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan

Acara refreshing kader ditutup dengan makan siang bersama.