Loading...
 
 
read-more

MUSDES PERENCANAAN TAHUNAN DESA TARO APBDES 2024


Selasa, 27 Juni 2023 

Bertempat di aula rapat kantor desa taro dilaksanakan Musyawarah Desa Perencanaan Tahunan Desa Taro Tahun Anggaran 2024. Rapat dipimpin dan dibuka langsung oleh Ketua BPD Taro Bapak I Wayan Suardika, SH, MH. Acara dimulai jam 10.00 wita dan diawali dengan seremonial menyanyikan lagu indonesia raya. Kemudian doa bersama dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Sambutan pertama adalah dari laporan panitia musdes yaitu dari BPD Taro. Kemudian pembukaan musdes oleh Ketua BPD Taro, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kasi PMD Kecamatan Tegallalang yang mewakili Ibu Camat Tegallalang. Perbekel Taro diwakili oleh Sekretaris Desa Taro karena Perbekel Taro sedang menghadiri kegiatan kabupaten di Balai Budaya Gianyar.



Musyawarah Desa Perencanaan Tahunan Desa Taro kali ini dihadiri oleh Pemerintahan Desa Taro baik Perangkat Desa Kasi Kaur Staf KBD sedesa taro, BPD Taro, LPM, MPH dari Yayasan Bhumi Sasmaya, Perwakilan Perempuan, Perwakilan Pertanian, Perternakan, Pendidikan, Pengerajin dan Seluruh Bendesa Adat sedesa taro.

Sekdes Taro menyampaikan beberapa program prioritas kedepannya yaitu program prioritas dari pengelolaan sampah dimana kedepannya diharapkan untuk sampah organik bisa di manfaatkan secara langsung oleh masyarakat, sehingga pengelolaan sampah lebih bisa efisien fokus ke sampah non-organik. Hal ini akan dibahas dan di diskusikan dengan MPH dari Yayasan Bhumi Sasmaya sebagai pendamping dan pemberi CSR terkait TPS3R di Desa Taro. Kemudian skala prioritas selanjutnya adalah Program Desa Wisata Taro yaitu penataan Obyek Wisata seperti di Lembu Putih, Semara Ratih dan Jalan Desa Wisata di Banjar Let. Dan disampaikan terakhir yang menjadi skala prioritas pembahasan adalah Program Ketahanan Pangan berupa penataan kebun desa sebagai salah satu pendukung eksistensi obyek wisata di desa wisata taro.


Ketua BPD Taro memaparkan kembali alur regulasi dan alur teknis pelaksanaan Musdes dan usulan-usulan supaya mengedepankan skala prioritas dari kebutuhan seluruh elemen masyarakat. Ini sebagai pikiran-pikiran pokok dari BPD. Sampah TPS3R jalannya jikalau bisa tidak membebani desa adat kembali. Kader diharapkan bisa diupayakan setidaknya memperoleh dana transport untuk memberi rangsangan supaya tetap terus aktif. Diharapkan juga pelayanan harus terus dan semakin ditingkatkan karena dengan adanya penambahan staf yang ada harus mampu lebih meningkatkan kinerja khususnya bidang pelayanan Pemerintahan Desa Taro.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau penyampaian usulan-usulan dari seluruh elemen rapat. Pertama dari Jero Bendesa Adat Taro Kaja I Nyoman Tunjung menyampaikan tentang teknis nunas tirta supaya di koordinir oleh Desa supaya lebih efisien. Kemudian beliau mengusulkan tentang perbaikan jalan-jalan rusak dan berlubang. Dan usulan beberapa perbaikan got dan pengadaan got untuk akses yang belum adanya got karena itu menjadi pemicu jalan rusak akibat luapan air yang tidak lancar di aliran got. Kemudian terkait pemungutan sampah supaya lebih ditingkatkan karena beberapa kejadian di kawasan pura sampah tidak diangkut oleh petugas. Beliau juga menyampaikan dan sempat berkoordinasi dengan MPH bahwa ketersediaan lahan untuk pengolahan sampah organik sedesa taro. Dan segala koordinasi komunikasi adat dan dinas sudah berjalan dengan baik dan terakhir penanganan dan kewaspadaan terhadap bahayanya anjing rabies.

Bendesa Adat Let menyampaikan supaya adanya lagi vaksinasi terhadap anjing liar di Desa Taro untuk mencegah adanya virus anjing rabies di desa taro. Bendesa Adat Tebuana mengusulkan tentang jalan alternatif dan jalan pertanian di Banjar Tebuana. Spesifiknya terkait proses pembebasan lahan dijalur akses jalan alternatif yang diinginkan oleh masyarakat di banjar tebuana. Beliau juga menyampaikan terkait transport jikalau memungkinkan.

Kemudian dari unsur pendidikan I Wayan Wiranata mensgharapkan peran dan eksistensi desa taro dalam dunia pendidikan desa taro kedepannya supaya lebih ditingkatkan. Pendidikan sebagai pondasi karakter terkait pembangunan taro jangka panjang kedepannya. Diharapkan desa bisa lebih mengambil peran dalam bidang pendidikan. Diklarifikasi oleh Sekdes Taro bahwa Pemerintahan Desa Taro justru sangat mendukung sector pembangunan karakter masyarakat desa taro melalui Pendidikan dan penguatan SDM seperti mengadakan pelatihan-pelatihan dari tahun ke tahun seperti kursus Bahasa inggris gratis, kepemanduan, pelatihan komputer dan lain sebagainya, tetapi justru antusias masyarakat malah sebaliknya yakni minim peminat. Hal ini harus menjadi tolak ukur yang seimbang yakni antara keinginan masyarakat dengan program di pemerintahan desa. Semua harus melalui mekanisme usulan dan atau MoU dengan sector Pendidikan yang ada di Desa Taro dan dengan poin-poin MoU yang sangat jelas dan memberikan feedback serta manfaat positif untuk kedua belah pihak tentunya. Dan juga desa tidak boleh menyalahi kewenangan dari kabupaten di masing-masing bidang. 

Ketua BPD menyikapi terkait antisipasi adanya anjing rabies yang sangat berbahaya bagi masyarakat kita di desa taro. Beliau akan melakukan koordinasi terkait himbauan untuk masyarakat kepada seluruh masyarakat desa taro terkait kewaspadaan dan pencegahan anjing rabies. Dan juga diharapkan bisa dibuatkan perdes terkait tentang pemeliharaan anjing supaya bisa mengontrol terkait kewaspadaan adanya anjing rabies.

Ketua BPD Taro bersama Sekdes Taro I Made Rupa menyikapi dan menjawab semua masukan, usulan maupun kritikan yang sifatnya membangun untuk Pemerintahan Desa Taro. Desa tetap mengacu pada regulasi dan kewenangan dalam mekanisme usulan maupun pembangunan termasuk perencanaan pembangunan di desa. Kewenangan kabupaten dan kewenangan desa tidak bisa saling tumpang tindih. Artinya desa tidak berhak mengerjakan pembangunan baik fisik maupun non-fisik yang menjadi kewenangan kabupaten, demikian juga sebaliknya.

Direktur Bumdes I Wayan Kertha menyampaikan bahwa semua obyek-obyek yang bekerjasama dengan Desa melalui Unit Desa Wisata di Bumdes. Demikian juga disampaikan teknis intens terkait tata kelola dilapangan pengelolaan sampah. Beliau yang juga selaku KPPS juga menyampaikan terkait zona pemasangan baliho di masing-masing adat sedesa taro bahwa harus ditentukan titik zona di satu titik dengan pengecualian tidak bisa di depan pura.


Kemudian Jro Dewi dari Yayasan Bhumi Sasmaya melalui Program Merah Putih Hijaunya (MPH) menyampaikan apresiasi terkait Desa Taro yang sudah sangat baik sekali menjalankan program-program MPH terkait pengelolaan sampah di Desa Taro. Dipaparkan progress grafik kemajuan pengelolaan sampah yang ada di desa taro. Secara inti sudah berhasil dan berjalan dengan sangat baik. Dan beliau menyatakan pengelolaan sampah di Desa Taro luar biasa dan berjalan dengan sangat baik. Jero Dewi berharap supaya masing-masing adat mampu menyediakan satu kawasan lahan untuk sampah organik. Desa Taro supaya bisa menjadi desa percontohan untuk pengelolaan sampah organic di desa, sehingga kedepannya TPS3R kedepannya bisa focus ke pengolahan sampah non-organik saja, karena sampah organic akan selesai dikelola di masing-masing adat. Konsep Pawongan “ Jangan memberi kejelekan kepada orang lain “, artinya jangan sampai sampah kita mencemari atau menodai orang lain. Hal itu juga bermakna selesaikan sampah kita secara mandiri tanpa mencemari kawasan lain.

Kemudian Sekdes Taro membacakan simpulan atau hasil rekapan usulan-usulan yang akan direkap untuk dibahas nantinya di Musrenbangdes Desa Taro Tahun Anggaran 2024. Beliau juga menyampaikan Program Prioritas Perbekel Taro sesuai dengan visi misinya dan hal ini dua hal yang berbeda dengan usulan prioritas yang disampaikan di rapat ini. Kemudian rapat musdes ini ditutup dengan penandatanganan berita acara rapat oleh Ketua BPD Taro. Musdes berakhir pada jam 12.40 wita.