Loading...
 
 
read-more

KONSERVASI LONTAR KELUARGA I NYOMAN SUWETA TARO KAJA


Rabu, 31 Mei 2023 | 11.00 Wita

Lontar adalah sebuah media dokumentasi ilmu pengetahuan tradisional Bali. Di dalam lontar terkandung pengetahuan tentang kehidupan dengan segala ekosistemnya, yang bersumber dari kearifan lokal Bali dengan nilai-nilai universal yang sangat relevan untuk dijadikan rujukan pemikiran pada masa kini dan masa yang akan datang. Kondisi tersebut mendasari betapa pentingnya untuk menjaga keberadaan lontar, sehingga ilmu yang ada didalamnya tetap dapat dilestarikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Guna menjaga kelestarian dan mencegah kerusakan pada lontar, maka diperlukan sebuah proses konservasi.


Konservasi merupakan pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan suatu benda. Konservasi mempunyai tujuan untuk melestarikan sesuatu agar dapat terus berguna bagi kehidupan manusia dalam jangka panjang. Konservasi naskah lontar merupakan jenis konservasi yang kompleks, karena meliputi konservasi fisik dan isi. Konservasi fisik dimaksudkan sebagai pelestarian terhadap lontar sebagai sebuah benda visual yang berwujud, sedangkan konservasi isi adalah pelestarian isi dari naskah lontar sebagai sebuah teks ilmu pengetahuan yang didalamnya mengandung nilai-nilai luhur.


Sebagai langkah awal untuk memetakan kondisi koleksi lontar masyarakat, penting dilakukan pendataan dengan indikator-indikator tertentu sesuai standar konservasi lontar yang ditetapkan. “SAT KERTI”, Sistem Anjungan Pendataan Konservasi Lontar Bali, merupakan sebuah form pendataan untuk memetakan kondisi lontar-lontar Bali koleksi masyarakat yang memerlukan proses konservasi. Dengan form ini, pemerintah mengharapkan peran aktif masyarakat untuk menginformasikan kondisi koleksi lontar yang dimiliki secara mandiri, kemudian ditindaklanjuti oleh instansi terkait dengan program dan prosedur sesuai data yang diinformasikan. Data yang terakumulasi akan dijadikan rujukan bagi Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan untuk melaksanakan program konservasi lontar koleksi masyarakat secara efektif dan efisien.


Berdasarkan laporan dari salah satu warga masyarakat Taro Kaja yaitu dari rumah atau keluarga dari I Nyoman Suweta melaporkan bahwa dirumahnya ada warisan lontar. Merasa awam dengan perawatan dan juga terkait isinya, maka beliau bersama keluarganya memutuskan untuk melaporkan keberadaan lontarnya ke pihak Penyuluh Basa Bali tingkat Desa. Kemudian I Putu Hendrayana selaku Penyuluh Basa Bali Desa Taro meneruskan ke pihak terkait dan menerjunkan tim sebanyak 5 orang mendatangi rumah I Nyoman Suweta. Tim melakukan konservasi dan identifikasi terhadap keberadaan lontar disana. Saat berita ini dimuat, tim masih melakukan konservasi dilokasi. Saat ditanya Putu Hendrayana mengatakan saat ini masih dilakukan proses pembersihan lontar, perawatan dan kemudian pembacaan lontar untuk kemudian bisa diketahui isinya sehingga bisa dialih aksarakan (diterjemahkan) dan juga supaya bisa diklasifikasikan isi lontar tersebut.


I Nyoman Suweta saat dimintai keterangan dirumahnya mengatakan bahwa lontar tersebut adalah warisan atau tetami dari leluhurnya. Keberadaan lontar tersebut sangat disakralkan dan selalu diupacarai setiap hari raya Saraswati. Namun beliau memiliki kekawatiran terhadap keutuhan fisik dari lontar tersebut. Sehingga dengan adanya Tim Penyuluh Basa Bali yang melakukan Proses Konservasi hari ini, maka beliau sangat bersyukur dan berharap lontar tersebut bisa terjaga dan terselamatkan. Dan juga beliau sangat berharap dengan adanya pembacaan dan alih aksara dari lontarnya tersebut, sehingga keluarganya akan tahu isi dari lontar warisan leluhurnya tersebut. Beliu juga menambahkan bahwa beberapa lontarnya sudah termakan rayap dan tidak bisa diselamatkan. Namun ada sekitar empat cakepan lontar masih utuh dan masih bisa diselamatkan saat ini.


I Made Buaka saat dilokasi mengatakan bahwa keluarganya baru menyadari kondisi lontarnya saat perayaan Saraswati kemarin. Sehingga dia sepakat bersama keluarganya untuk melakukan konservasi terhadap lontar warisan leluhurnya tersebut melalui Tim Konservasi yang datang hari ini. Dia berharap lontarnya tersebut bisa selamat secara fisik dan juga isinya bisa diterjemahkan atau dialih aksarakan supaya bisa diketahui oleh generasi di keluarga tersebut terkait isi dari warisan lontarnya tersebut.


Putu Hendarayana selaku Tim dan Penyuluh Basa Bali menambahkan saat diwawancarai bahwa bagi masyarakat yang memiliki lontar supaya bisa dirawat dan atau dikonservasi lontarnya, Hal ini untuk menghindari kerusakan lontar tersebut. Dan juga lontar tidak hanya dikeramatkan saja tetapi juga harus dijaga, dirawat keutuhan fisik maupun isinya dan salah satunya adalah dengan konservasi maupun alih aksara dari isi lontar tersebut.

Video selengkapnya bisa di KLIK DISINI !!!